Pendahuluan
Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menegaskan berartinya proteksi terhadap kekayaan intelektual (KI) untuk kreator konten Indonesia. Lewat Tubuh Ekonomi Kreatif (Bekraf), pemerintah menggagas program Content Next Tingkat buat mendesak kreator konten supaya bisa mengelola karya mereka dengan lebih baik serta memperoleh hak ekonomi yang adil.
Dalam peluncuran program ini, Kemenparekraf menggandeng 13 Nadi Group selaku mitra strategis. Program ini menyasar 1.001 kreator konten di segala Indonesia, dengan tujuan membagikan bimbingan terpaut pengelolaan KI sekalian apresiasi kepada kreator yang tidak berubah-ubah menciptakan konten positif.
“Rantai dari bisnis model ini merupakan content to the next tingkat bukan semata-mata mengejar subscriber,” ucap Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar dikala ditemui di kawasan Mangkuluhur, Jakarta Selatan, Kamis (23/1/2025).
Baca Juga : Aaliyah Massaid & Thariq Halilintar Nikmati Peran Calon Orang Tua
1. Peran Besar dalam Perkembangan Ekonomi Digital
Industri kreator konten dinilai mempunyai kedudukan besar dalam perkembangan ekonomi digital. Irene berharap, kreator konten Indonesia bisa tingkatkan tingkat karya mereka buat menunjang sasaran Produk Dalam negeri Bruto (PDB) ekonomi kreatif sebesar 8,37% pada tahun 2029.
“Yuk kita mengarah ke Indonesia emas serta dunia yang lebih baik. Kita tingkat up bareng,” tambah Irene.
Sedangkan itu, Deputi Bidang Kreativitas Digital serta Teknologi Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam, mengatakan beberapa tantangan yang dialami kreator konten. Salah satunya merupakan rendahnya pembagian pemasukan ataupun revenue per mille (RPM) dan bayaran pengiklan ataupun cost per mille (CPM) di Indonesia.
2. Kesulitan Konten Kreator Memperoleh Pemasukan
“Banyak kreator konten dengan jutaan pengikut kesusahan memperoleh pemasukan yang layak sebab RPM serta CPM di Indonesia terkategori rendah,” jelas Neil.
Permasalahan lain yang disoroti Neil merupakan aplikasi pengunggahan ulang konten tanpa izin yang melanggar hak cipta. Baginya proteksi KI bisa menolong kreator mempunyai kendali atas karya mereka.
“Perlindungan KI membagikan kesempatan untuk kreator buat memonetisasi konten yang diunggah ulang ataupun melaksanakan penghapusan bila diperlukan,” tegasnya.
3. 13 Nadi Group
Selaku mitra Kementerian Ekonomi Kreatif, 13 Nadi Group ikut menunjang pengembangan kreator konten lewat pendampingan serta pengelolaan peninggalan digital. Sugio Wibowo, perwakilan dari 13 Nadi Group, menarangkan kalau grupnya berkomitmen menolong kreator menggunakan proteksi KI selaku modal buat terus tumbuh
“Kami membenarkan kalau proteksi kekayaan intelektual bisa jadi modal untuk kreator buat terus meningkatkan kanal mereka,” kata Sugio.
Program “Content Next Level” ini terbuka buat kreator konten di segala Indonesia yang bisa mendaftar lewat www.1001kreatorkonten.id. Tidak hanya itu, Kemenparekraf pula membagikan penghargaan kepada 5 kreator konten yang dikira tidak berubah-ubah menciptakan konten positif serta edukatif, spesialnya buat anak-anak serta anak muda
4. Menerima Penghargaan
Penerima penghargaan tersebut merupakan Leika Garudita, Alfarid Ramadani (Omped Visual), Yudist Ardhana. Brando Franco Windah (Windah Basudara), Zuniyati (Zuni and Family), serta Ketut Yoga Yudistira (Kok Bisa). Hal ini Di Kutip Dari Slot Gacor 2025 Terbesar Dan Terpercaya.
Windah Basudara, salah satu penerima penghargaan, mengatakan rasa terima kasihnya terhadap program ini. Dia berharap program “Content Next Level” bisa membagikan khasiat yang lebih luas untuk kreator konten di Indonesia.
“Sebagai kreator konten aku sangat mengapresiasi program Content Next Tingkat. Dari sini aku menemukan bimbingan serta disadarkan tentang gimana mengelola peninggalan digital dengan lebih baik lagi. Harapannya pasti kita mau program ini serta proteksi kekayaan intelektual dapat memasuki lebih banyak lagi kreator konten Indonesia lainnya.” ungkap Windah.
Dengan terdapatnya program ini, diharapkan para kreator konten di Indonesia bisa lebih menghargai karya mereka sendiri serta menjadikannya selaku peninggalan yang bernilai. Sokongan dari pemerintah serta mitra semacam 13 Nadi Group jadi langkah dini mengarah ekosistem ekonomi kreatif yang lebih baik.